Memperingati satu tahun masa bakti anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di parlemen, Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Sulawesi Selatan, organisasi para legislatif perempuan ini mengadakan anjangsana dan bakti sosial ke Rutan Kelas 1 Makassar, Jumat, 25 September 2020. Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Sulsel beserta beberapa anggota DPRD Perempuan lainnya dan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Isnayani, S.H., yang juga sebagai Wakil Ketua Fraksi PKS sekaligus Sekretaris Kaukus Perempuan Parlemen menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kepedulian kita kepada kaum perempuan dan anak-anak. Kunjungan ke rutan perempuan untuk memberikan motivasi kepada para perempuan yang ada di sana dan beberapa bantuan materi yang mungkin mereka butuhkan selama berada di dalam lapas. Anggota KPP di DPRD sebanyak 24 orang ini akan membawa harapan perempuan di Sulsel, apalagi organisasi ini diisi para perempuan hebat yang menjabat sebagai anggota dewan di provinsi dan menjalin kolaborasi yang baik dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Isnayani menambahkan, banyak perempuan yang membutuhkan perhatian khusus, apalagi bagi mereka yang berada di dalam lapas, secara psikologi butuh dukungan agar tetap tabah menghadapi kondisi dan terus semangat hingga masa penahanan mereka selesai dan kembali berbaur secara normal di masyarakat.

Kepala Rutan Wilayah IV Makassar berharap, hadirnya KKP mampu memberikan kontribusi positif kedepannya.
“Kondisi rutan sekarang, perempuan sebanyak 107 orang (tahanan narkoba, tipikor, dan tipikor umum). Asimilasi rumah dari 107 orang, ada enam ibu yang melahirkan, dan kebijakannya anak yang sudah berusia 2 tahun ke atas dikembalikan ke keluarganya, dan pembinaan yang diberikan berupa kemandirian, keterampilan, pembinaan keagamaan, dan kepramukaan,” imbuhnya.
Ke depannya berharap KPP memberi konsentrasi penuh dalam memperjuangkan kepentingan dan hak – hak perempuan. Meski di Sulsel, masih sering terjadi kekerasan perempuan, pernikahan dini, dan stanting. Selain itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat masih mengharapkan perhatian, membangun sinergitas, dan berkolaborasi antara pemerintah dan legislatif serta seluruh unsur masyarakat untuk terus menjadi lebih baik, Perempuan Maju Indonesia Jaya.