8 Pesan Ramadan, dari Ayah untuk Ananda

oleh: Muhammad Amri Arsyid

(Ketua DPW PKS Sulsel)

 

 

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

 

Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin. Wassalatu wassalamu alaa asrafil anbiyai wal mursalin. Sayyidina Muhammadin waala aalihi wassahbihi ajmain

 

Anakku, InsyaAllah kini kita memasuki bulan yang mulia, bulan Ramadhan. Penghulunya bulan. Bulan yang dirindukan setiap umat Islam. Bulannya Allah, bulan yang penuh Rahmat dan ampunan.

 

Sudah sepantasnya kita menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang riang gembira, haru biru kebahagiaan dan penuh kesiapan lahir dan batin. Maka selain kita mempersiapkan diri dengan cara membersihkan niat dan hubungan kita dengan sesama manusia dengan saling meminta dan memberi maaf, yang tidak kalah pentingnya kita harus menguatkan komitmen kita, tekad kita untuk mengisi Ramadhan tahun ini dengan cara yang lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Dan tentu ini membutuhkan persiapan, perjuangan, dan pengorbanan yang besar.

 

Untuk itu Ayah mengajak menjelang Ramadhan ini mari kita kuatkan niat dan tekad kita sekuat-kuatnya untuk mengisi Ramadhan dengan cara yang lebih baik di tahun ini.

 

1.  Anakku, Ramadhan adalah bulan Rabbani

 

Ibadah puasa Ramadhan pahalanya langsung dari Allah.

 

“Puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.”

maka puasa adalah ibadah antara kita dengan Allah. Maka dalam melaksanakan ibadah puasa yakinlah bahwa Allah akan selalu mengawasi dan melindungi kita, sehingga jika dilakukan dengan niat dan keikhlasan maka segala manfaat Ramadhan pasti akan kita peroleh dan balasannya langsung dari Allah SWT.

 

2. Anakku, Ramadhan adalah bulan tarbiyah

 

maka segala bentuk ibadah yang kita lakukan di bulan suci Ramadhan selama 1 bulan penuh hendaklah terbentuk menjadi habit atau kebiasaan yang akan terus kita lakukan secara konsisten di luar bulan Ramadhan. Maka bentuklah segala kebiasaan baik selama bulan Ramadhan, baik itu ibadah wajib, sunnah, interaksi dengan Al Qur’an, berbagi kepada yang tidak mampu, berinfaq, bersedekah, zakat, dzikir, istigfar, dan sebagainya. Yang nantinya kita orientasikan akan menjadi kebiasaan di luar Ramadhan.

 

3. Anakku, Ramadhan adalah bulan berbagi

 

Disaat kita bisa merasakan kesusahan orang-orang yang tidak mampu dengan cara menahan lapar dan haus, maka saat itulah kita bisa merasakan betapa berharganya bantuan yang kita berikan kepada yang membutuhkan. Berapapun bantuan yang kita berikan bukan dinilai dari besarannya tapi dinilai dari keikhlasan kita dalam berbagi. Dan yang lebih penting lagi adalah kita memberi karena Allah dalam keadaan lapang maupun sempit. Maka ayo kita mengisi setiap hari kita di bulan Ramadhan ini dengan infaq dan shadaqah! Sisihkan sebagian harta kita setiap hari tanpa alpa, yang nantinya akan kita lengkapi, perindah dengan zakat fitrah dan zakat mal.

 

4. Anakku, Ramadhan adalah bulan ibadah

 

Waktunya untuk memaksimalkan ibadah dan mengurangi tidur, bermain, apalagi menghabiskan waktu dengan menonton film atau TV. Saatnya selama bulan Ramadhan kita isi hari kita dengan memperbanyak shalat sunnah baik siang apalagi malam.  Isi waktu kita dengan lantunan dzikir, tilawah Qur’an atau membaca buku-buku Islami untuk menambah wawasan keislaman kita. Buku tentang mensucikan jiwa, sirah Nabi Muhammad SAW atau buku tentang ilmu fiqih seharusnya lebih banyak menghiasi waktu-waktu senggang kita selepas kegiatan kuliah atau sekolah, semoga kita istiqomah dalam menjalaninya

 

5. Anakku, Ramadhan adalah bulan muhasabah dan penyucian jiwa

 

Maka perbanyaklah munajat kepada Allah, beristighfar sehingga segala dosa dan kesalahan kita mendapat ampunan dari Allah SWT. Perbanyaklah memohon ampun kepada Allah dengan dzikir di setiap waktu, InsyaAllah kita akan keluar sebagai pemenang, keluar sebagai hambaNya yang kembali fitrah, InsyaAllah.

 

6. Anakku, Ramadhan adalah bulan kesehatan

 

Bulan yang memberikan peluang kepada kita untuk menjadi lebih sehat dan bugar dengan pola makan dan konsumsi yang lebih sehat. Maka hendaklah kita tetap memperhatikan apa yang kita konsumsi dan pola makan kita selama Ramadhan. Jangan berlebihan terutama saat berbuka, hindari makanan yang bisa memicu penyakit berbahaya. Atur pola makan supaya ibadah tidak terganggu terutama di malam hari. Dengan begitu kita akan tetap fokus dalam menjalankan ibadah Ramadhan InsyaAllah.

 

7. Anakku, Ramadhan adalah bulan silaturrahim

 

Selain berpuasa, Ramadhan juga merupakan waktu yang penting untuk mempererat silaturahim mengunjungi k keluarga, berkumpul bersama keluarga, berbuka puasa bersama tetangga di acara-acara “bukber”, mempererat tali persaudaraan, merajut ukhuwah dan saling memaafkan satu sama lain. Setiap muslim pasti akan sangat berbahagia dengan momentum ini, karena 2 kebahagiaan saat berbuka yang dirasakan orang yang berpuasa yaitu kala berbuka dan saat bertemu dengan Rabbnya. Selain itu, dalam bulan Ramadhan juga banyak dilakukan kegiatan sosial dan kemanusiaan seperti memberikan sedekah, menyantuni anak yatim, dan membagikan makanan kepada orang yang membutuhkan. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan antara sesama manusia dan membantu orang yang membutuhkan. Dengan demikian, Ramadhan memang menjadi bulan yang sangat penting untuk mempererat silaturahim dan menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama manusia.

 

8. Anakku, Ramadhan adalah bulan kemenangan

 

Selama Ramadhan, umat Muslim berusaha memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan meningkatkan kualitas spiritual mereka. Dalam proses tersebut, umat Muslim seringkali menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, baik dalam hal kesabaran, kedisiplinan, maupun ketaqwaan. Bulan Ramadhan adalah bulan kemenangan bagi seluruh umat manusia, terutama bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Kemenangan dalam melawan hawa nafsu, menjaga lisan dan perbuatan selama berpuasa yang pada akhirnya akan mengangkat derajatnya lebih tinggi yaitu derajat taqwa, InsyaAllah.

 

Anakku.. Ayo kita bangun bersama komitmen menjadi lebih baik dalam Ramadhan 1444 H. Saling menjaga, saling memotivasi dan mendorong satu sama lain untuk menang bersama meraih derajat taqwa, InsyaAllah.

 

Salam, Ayah