8 Highlight Dari Diskusi Soal Kemenangan Erdogan

Senin, 5 Juni 2023. PKS TV Sulsel adakan podcast terkait kemenangan Erdogan. Berikut 8 poin yang menarik dari diskusi bersama Awaluddin Ramadhan, mahasiswa jurusan Master of Business Administration, IZU Istanbul. Awal, panggilan akrabnya adalah anak muda yang menemani rombongan PKS saat berkunjung ke markas AKP. Beliau saat ini diamanahkan di Departemen Luar Negeri, Gema Keadilan.

 

1. Kemenangan di Kala Krisis

Pemilu Turki berlangsung di momen krisis. Turki masih berjuang memulihkan kondisi pasca gempa bumi serta turunnya nilai mata uang Lira. Belum lagi, dari luar, ada dukungan Barat ke pihak oposisi.

Di mayoritas wilayah terdampak gempa, Erdogan tetap menang. Hal ini menunjukkan langkah konkrit pemulihan pasca bencana misalnya lewat pembangunan rumah sakit dan apartemen.

2. Sinan Ogan Dukung Erdogan

Ogan memiliki 5 % suara di pemilu putaran pertama. Keputusan mendukung Erdogan di putaran kedua semakin menguatkan kans menang Erdogan. Erdogan dan Ogan memiliki titik temu pada sikap anti organisasi PKK.

3. Beralihnya Pemilih Konservatif Ke Yeniden Refah Partisi

Dukungan Saadet Parti ke calon oposisi dibaca sebagai blunder. Mayoritas pendukung partai tersebut mengalihkan suara mereka ke Yeniden Refah Parti yang dipimpin putra Necmettin Erbakan, Fatih Erbakan, dan menjadikan partai baru ini kiblat baru kelompok konservatif Turki. Yeniden Refah berhasil meraup sekitar 5 % suara di legislatif meski berstatus pendatang baru.

Secara organisasi, Milli Gorus, sebagai ormas basis konservatif kedua partai tersebut, tidak declare dukungan ke kandidat manapun dan mempersilahkan anggota mereka memilih sendiri. Hal lain, di internal Saadet sendiri, dirasakan telah hilang ruh konservatifnya.

4. Relasi dengan Negara-Negara Teluk

Qatar dikenal sebagai sekutu utama Turki. Bahkan, Emir Qatar merupakan pemimpin dunia pertama yang memberikan ucapan selamat kepada Erdogan. UEA dan Saudi Arabia kini mengembangkan hubungan harmonis dengan Turki setelah sebelumnya berkonflik. Peran Turki dengan demikian semakin kokoh di Teluk seiring melemahnya pengaruh Amerika.

5. Isu Ekonomi Kuat di Ceruk Milenial

Ada sekitar 5 juta pemilih milenial Turki di pemilu kali ini. Isu ekonomi menguat di kalangan milenial ketimbang isu ideologis. Segmen ini umumnya mendukung kandidat oposisi.
Ceruk ini merupakan generasi yang tidak mengalami periode krisis ekonomi Turki sebelum era Erdogan. Termasuk tidak merasakan langsung pengekangan kebebasan beragama semisal larangan jilbab.

Sebenarnya di era Erdogan lah mereka yang berusia 18 tahun sudah dimungkinkan menggunakan hak suara. Meski secara umum anak-anak muda Turki mendukung oposisi dan menjadikan lemahnya nilai tukar Lira terhadap Dollar sebagai senjata utama mereka, kelompok milenial yang terlibat sebagai praktisi bisnis umumnya memahami bahwa langkah ekonomi Erdogan sudah on the track.

6. Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Turki dengan unik memainkan peran globalnya tanpa terjebak pada keberpihakan pada salah satu kubu di konflik Rusia-Ukraina. Turki memainkan politik bebas aktif dengan kerangka kerjanya sendiri.

7. Pembuktian Lewat Pembangunan Fisik

Erdogan mampu mempertahankan ceruk pemilih konservatif dan di saat yang sama menggaet tambahan dukungan dari kalangan nasionalis. Masyarakat lintas ideologis (konservatif, nasionalis, ultranasionalis, dan lain lain) melihat kinerja pembangunan infrastruktur/fisik sebagai bukti.

8. Pengungsi Suriah

Turki berperan secara signifikan dalam menampung pengungsi Suriah. Perlu diketahui, salah satu kampanye kubu oposisi adalah memulangkan pengungsi Suriah. Ketika sebagian wilayah Turki melepas pengungsi untuk mencari tempat hidup baru di negara-negara Uni Eropa, yang terjadi adalah negara-negara tersebut kelimpungan. Ada ketidaksiapan. Hal ini menunjukkan aspek humanis Turki berjalan beriringan dengan kemampuan teknisnya menampung pengungsi.

Sebenarnya, masih ada dua topik lagi paling tidak yang ingin saya tanyakan ke Bung Awal. Cuma waktunya sudah sekitar sejam. Rencana awal sebetulnya Cuma 20 – 30 menit. Dua topik tersebut yakni tentang sosok Menteri Luar Negeri Turki yang baru, Hakan Fidan, yang dijuluki “Turkey’s Secret Keeper”. Sosok ini lama di intelijen Turki. Hal lain, terkait ke depan apakah Erdogan akan berperan di level PBB. Beliau kerap mengatakan “The world is bigger than Five”, merujuk pada lima negara yang memiliki hak veto yang dinilai Erdogan tidak representatif.

~

Azwar Tahir
Reli PKS Sulsel